Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manifestasi Pulang Seekor Elang

14 Januari 2019   17:00 Diperbarui: 14 Januari 2019   17:06 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengkonstruksi ulang waktu, bagi kenangan yang retak berpecahan, membawaku pada temuan kelipatan rindu, yang pecah berhamburan.

Pada suatu siang yang ruangannya sesempit selokan, karena dipenuhi penumpang dari dunia kegelapan, berupa awan hitam, aku mencecarkan beberapa pertanyaan, sekaligus juga mengudar beberapa jawaban;

sejauh apa seekor elang terbang dan sanggup menemukan jalan pulang?
sementara langit menanamkan akar-akar tajam berupa anak-anak hujan yang merambat berulang-ulang. Membuat jejak terbang sebelumnya berubah temaram.

apakah sejauh ribuan kali rentang sayapnya? Atau sejauh dia bisa menemukan senja?
jika ribuan kali bagaimana cara menghitungnya. Kepak sayap elang lebih cepat dari kedipan mata.

jika sampai menemukan senja, tentu pengembaraannya lebih lagi tak kasat mata. Senja adalah sebuah tempat yang hanya sanggup dicapai oleh hati yang mencinta. Tidakpun elang. Tidak juga pulang. Hanya matahari yang bisa. Karena pada senjalah terdapat hamparan peraduannya.

apakah elang adalah manifestasi dari pulang? Atau sekedar simbol perjalanan?
elang akan selalu terbang balik ke sarang. Di sanalah kehangatan cinta selalu menunggunya pulang.
elang juga simbol epik sebuah perjalanan. Tak ada angin yang terlalu kencang untuk ditentang. Tak ada badai yang terlalu berang untuk dipantang.

Jakarta, 14 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun