Kau tidak perlu menari di depanku
supaya bisa menarikku ke dalam dimensi waktu
pada masa ketika para putri raja menyemarakkan panggung dengan senyum tersipu
di hadapan para pangeran yang bersila dengan mata menyala
menentukan laku selanjutnya
apakah akan meminang atau menghunus pedang
menuju pelaminan atau mengumumkan perang
Aku hanya mau kau duduk, diam dan membisu
memperhatikan aku sedang merangkai serpihan waktu
yang hilang berceceran sekian windu
ditelan zaman yang berlubang-lubang
sampai-sampai aku lupa jalan pulang
hilang lekang dibelasah kenangan yang selalu membangkang
Aku juga sama
akan menentukan laku selanjutnya
apakah akan merajut benang atau mencabut kujang
menjahit kenangan atau membunuhnya seketika dalam sekali tikam
Jakarta, 10 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H