Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Mbeling | Ricuh Tak Menyenangkan

5 Januari 2019   22:08 Diperbarui: 5 Januari 2019   23:14 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lampu-lampu jalanan itu, menyala bersamaan 
berbarengan pula dengan, saling bantah tak karuan 
di layar kaca yang kularang anak-anakku menontonnya 
itu pertunjukan tong kosong yang nyaring bunyinya! 

Apa sih yang dicari mereka? Menghamba sedemikian rupa. Menjadi cantrik yang sama sekali nggak cantik. Menjadi punggawa yang muka duanya dipamerkan kemana-mana. 

Saling melempar kata. Padahal yang dilempar kotoran kuda. Duh Gusti, seandainya saja televisi ini diganti kartu remi. Tentulah tak segaduh ini. 

Remang malam. Janganlah menjadi jahanam. Biarkan para pembayar pajak ini tenang. 

Para bos media; kalau mau bikin acara, mbok ya o yang nggak ngrikiti isi kepala
atau jangan-jangan kau juga bos farmasi
supaya obatmu laku
kau buat tengkuk ini kaku
dududu...

Ayolah bos,
Besok hari minggu. Kami sudah bekerja penuh seminggu.
Berikan kami acara lucu. Bukan tampang-tampang gagu politisi penipu.

Pilih memilih itu sudah ada tanggalnya
tak usahlah pake ini itu segala
pusing bung!
perut juga jadinya kembung
menelan setiap larik kalimat yang bisa membuat otak kiamat
padahal isi dompet sudah nyaris tamat

Ini ricuh yang tidak menyenangkan, kawan
hentikan, atau aku ganti chanel ke acara yang lebih menawan
masak memasak, pancing memancing, orang-orang jualan guling
supaya tidurnya nggak miring
besoknya bangun mendadak sinting

Bogor, 5 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun