Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Realita dan Mimpi dalam Persepsi

5 Januari 2019   17:13 Diperbarui: 5 Januari 2019   17:21 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Realita adalah persepsi yang dihidupkan. Mimpi adalah realita yang dipersepsikan.

Realitamu adalah seorang yang menyukai drama. Kau sanggup menontonnya berjam-jam, disela oleh tangisan. Mimpimu adalah drama yang punya akhiran. Mengarahkan tatapanmu pada jendela, di mana bahagia sempat kau campakkan. Lalu digerus hujan.

Realitaku adalah penulis skenario yang gamang. Berlagak malang. Namun sesungguhnya aku lelaki yang jalang. Mimpi aku buat sebagai mainan. Aku urai sebagai teka-teki. Kemudian aku rakit kembali.

Apabila persepsimu tentang realita dan mimpi, dibatasi oleh garis putus-putus yang disebut sunyi. Maka kau hidup di keduanya, tanpa sanggup melarikan diri. Kau adalah rasa sunyi itu sendiri. Bunuh diri sebelum menusuk diri. Mati sebelum mati.

Kau mesti bangkit berdiri. Menekan tombol pengulangan kembali. Tidak lagi hidup dalam persepsi. Semua harus pasti.

Manakala persepsiku tentang realita dan mimpi adalah panggung pertunjukan. Maka aku diberi peran besar oleh sutradara. Aku adalah pemeran jahatnya. Tak bisa mati. Karena aku hidup dalam mimpi.

Aku tidak mesti bangkit berdiri. Aku hanya tinggal membunuh persepsi. Aku bisa menyudahinya. Kapan saja. Dalam realita.

Bogor, 5 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun