Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fiksi, Dunia Lain yang Diciptakan karena Aspirasi atau Patah Hati?

2 Januari 2019   11:15 Diperbarui: 2 Januari 2019   13:48 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ailove-instinct.blogspot.com

Ketidaksukaan dan perlawanan terhadap aturan dan norma yang ada tidak mesti dilakukan dengan kekerasan fisik. Tulisan-tulisan berupa puisi, novel dan essai mampu menggedor dengan dahsyat melebihi moncong meriam maupun teriakan gaduh para politisi.

Sebagian berhasil menjungkalkan kekuasaan yang ada, sebagian lagi terjungkal karena kepalanya terpenggal.

Akhirnya
Jadi kesimpulannya kita permudah supaya tulisan ini pagi-pagi tidak membuat pembaca muntah-muntah;
1. Dunia fiksi memang dibuat sebagai lorong aspirasi dari pikiran dan pemikiran orang-orang yang merasa tidak terpuaskan. Oleh apa saja, dengan alasan apapun juga.
2. Dunia fiksi adalah dunia terbaik bagi orang-orang yang merasa patah hati dan tidak berniat bunuh diri. Oleh siapa saja, apa saja, dan sampai kapanpun juga.

Judul ternyata sudah tepat. Kerusuhan sudah didapat. Bagi yang tak sependapat saya tak mau berdebat. Bagaimanapun kita satu fraksi yang sama-sama sedang menunggu kiamat.

Salam hormat.

Bogor, 2 Januari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun