Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keliru Menafsir Perubahan Waktu

1 Januari 2019   07:44 Diperbarui: 1 Januari 2019   08:34 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaanku, apakah ada yang baru pagi ini?
begitu almanak merobek halaman terakhir
dan menyiapkan banyak rencana
bagi perjalanan panjang berikutnya
berikut harapan dan sejumlah tanda tanya

Aku melihat embun yang sama
tetap bergelantungan di daun yang sama
menjadi mata-mata
bagi pagi yang sedang menyusun rahasia pertama
menata ulang mataharinya

Aku menyaksikan burung-burung penyanyi
tetap berbunyi
di sela dahan-dahan cemara
dengan nyanyian tentang luruhnya bunga kamboja
di tanah-tanah orang mati

Pertanyaanku, apakah yang dimaklumatkan baru pagi ini
adalah hal lama yang kembali diulang
sebagai repetisi yang membosankan
kalau memang begitu
aku mungkin keliru menafsir perubahan waktu

Jakarta, 1 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun