Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Petualangan Cinta Air dan Api

1 Januari 2019   06:29 Diperbarui: 1 Januari 2019   07:51 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istana Laut Utara terkenal dengan ketangguhan pasukannya.  Oleh sebab itu, Putri Anjani dengan mudah mengajarkan kepada pasukannya cara cara dan teknik bertempur sebuah pasukan. Kemampuan gadis ini tidak kalah dengan kemampuan Panglima Candraloka dalam memimpin pasukan.

Dewi Mulia Ratri yang mendengar kemajuan hebat Garda Kujang Elang di bawah pimpinan Putri Anjani, juga tak mau kalah.  Gadis ini menghabiskan sebagian waktunya untuk membaca buku buku perang yang banyak terdapat di perpustakaan kerajaan.  Persaingan kemahiran mengatur pasukan dua gadis yang sama sama elok dan lihai ini menguntungkan kerajaan Galuh Pakuan.  

Kesiapan dan kemampuan pasukan pengawal Kujang Emas Elang dan Garuda menjadi lebih terasah.  Kapan saja dibutuhkan, pasukan ini akan menjadi benteng yang kokoh dalam melindungi keluarga kerajaan dan sang maharaja sendiri.

----

Ki Mandara telah berhasil menemui dan membujuk Biang Iblis Ujungkulon untuk bergabung dengan kekuatan kerajaan Galuh Pakuan.  Tokoh aliran hitam ini memang terkenal dengan kesesatannya.  Namun untuk urusan negara dan kerajaan, tokoh ini akan menjadi orang nomor satu yang akan membela Galuh Pakuan jika kerajaan ini terancam.  Kesaktian tokoh yang jarang muncul di dunia persilatan ini sebanding dengan Ki Mandara dan tidak kalah dengan delapan datuk penjuru mata angin.

Biang Iblis Ujung Kulon mempunyai nama sebenarnya Ki Sampaga.  Tokoh luar biasa yang bahkan tidak segan segan untuk memakan daging manusia untuk memenuhi ritual ilmunya.  Tokoh ini ditempatkan di sebuah puri kerajaan yang terletak agak jauh di luar ibukota.  Pihak kerajaan sangat membutuhkan bantuan tokoh hebat ini, tapi tentu saja tidak mau membuat takut orang orang di sekitarnya.  Oleh karena itu pilihan menempatkan tokoh ini di puri yang jauh dari keramaian sangatlah tepat.

Sebenarnya Ki Sampaga mempunyai seorang kakak seperguruan yang bahkan lebih lihai dari dirinya.  Namun sudah lama tokoh ini menghilang dari dunia persilatan.  Namanya Ki Gularma yang berjuluk Dewa Gempa.  Seorang tokoh yang mempunyai kemampuan luar biasa dalam hal mengendalikan unsur bumi.  

Tokoh ini juga terkenal sebagai pembela kerajaan kerajaan sunda.  Namun tokoh ini juga mempunyai tabiat yang sangat aneh.  Yaitu suka sekali bermain cinta dengan gadis gadis muda.  Tokoh ini mempunyai kemampuan lain yang unik, yaitu ahli membuat ramuan ramuan aneh seperti ramuan penakluk wanita, ramuan penidur, ramuan perangsang dan lain lain yang banyak hubungannya dengan percintaan pria dan wanita.

Ki Gularma juga sedang dicari keberadaan tempat tinggalnya oleh Ki Mandara.  Tokoh kunci Galuh Pakuan ini mempunyai firasat kuat akan adanya perselisihan besar antara Galuh Pakuan dan Majapahit dalam waktu yang tak terlalu lama lagi.  Pergeseran pasukan besar besaran ke perbatasan memang tidak terlalu terlihat di pihak Majapahit.  

Namun tokoh tokoh Sayap Sima akhir akhir ini sangat sering terlihat di sekitar perbatasan.  Ki Tunggal Jiwo bahkan lebih banyak ke perbatasan. Tokoh nomor dua Sayap Sima, Madaharsa juga seringkali terlihat di sekitar sungai Cipamali yang merupakan perbatasan antara kerajaan Sunda dan Majapahit.

Berbeda dengan Ki Tunggal Jiwo yang datang untuk melatih pasukan Sayap Sima di perbatasan.  Apa yang dilakukan oleh Madaharsa ternyata adalah menjalankan rencana besarnya untuk mengacau Galuh Pakuan dari dalam lewat Pangeran Bunga.  Tokoh licik ini selain melatih ilmu kanuragan secara diam diam pada muridnya itu, juga mulai menyusun siasat untuk  mempengaruhi pangeran mata keranjang itu melalui sajian sajian menyenangkan bagi sang pangeran.  Yaitu gadis gadis muda dan molek yang sengaja didatangkan dari kota kota besar di wilayah Majapahit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun