3. Genre Menggila; pesan yang disampaikan lebih ekstrim lagi. Tentang ketidakpuasan dan pemberontakan yang telah sampai pada puncaknya. Bahasa yang digunakan umumnya berupa makian. Ungkapan bangsat, keparat, jahanam, bajingan adalah contoh nyata bagaimana puisi jenis ini dituliskan.
4. Genre Tergila-gila; pesan yang disampaikan umumnya tertuju pada satu hal yang menginspirasi seorang penulis. Bisa tentang kekaguman dan cinta kepada seseorang atau sesuatu. Penulis mengirimkan pesan berulang dengan tema yang sama, gaya bahasa yang kurang lebih sama, dan intonasi yang seragam.
Nah, saya sudah berani menggolongkan puisi ke dalam kategori tidak biasa. Tidak apa-apa selama itu tidak SARA. Apalagi saya juga tidak menggolongkan sebuah karya puisi sebagai Nggilani. Terus terang saya tidak berani.
Jakarta, 31 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H