Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Genre "Baru" bagi Sebuah Karya Puisi

31 Desember 2018   19:49 Diperbarui: 1 Januari 2019   20:08 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Genre Menggila; pesan yang disampaikan lebih ekstrim lagi. Tentang ketidakpuasan dan pemberontakan yang telah sampai pada puncaknya. Bahasa yang digunakan umumnya berupa makian. Ungkapan bangsat, keparat, jahanam, bajingan adalah contoh nyata bagaimana puisi jenis ini dituliskan.

4. Genre Tergila-gila; pesan yang disampaikan umumnya tertuju pada satu hal yang menginspirasi seorang penulis. Bisa tentang kekaguman dan cinta kepada seseorang atau sesuatu. Penulis mengirimkan pesan berulang dengan tema yang sama, gaya bahasa yang kurang lebih sama, dan intonasi yang seragam.

Nah, saya sudah berani menggolongkan puisi ke dalam kategori tidak biasa. Tidak apa-apa selama itu tidak SARA. Apalagi saya juga tidak menggolongkan sebuah karya puisi sebagai Nggilani. Terus terang saya tidak berani.

Jakarta, 31 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun