Pada wajah senja yang sedikit tirus, apalagi jika bukan karena berdiam dirinya cumulonimbus, enggan mengikuti angin, pergi ke tempat yang lebih dingin. Kita menyerahkan sedikitnya tiga perkara yang perlu disampaikan. Tentang kehilangan, pertemuan dan perpisahan;
1) setelah kehilangan kembali dipertemukan. Melalui banyak perihal yang kadangkala tak bisa dinalar akal. Di sinilah letak kekuatan senja. Tidak menjadi akhir walau hari segera berakhir. Tidak menjadi penutup meski garis langit nyaris tertutup.
2) sebuah perpisahan terjadi karena adanya pertemuan. Perpisahan ada karena pertemuan gagal dipertahankan. Sedangkan kegagalan bisa saja akibat dari pertemuan yang diada-adakan. Bukan ada karena kemauan. Di sinilah senja mengambil peran. Senja adalah simbol terbaik bagaimana perpisahan adalah pertemuan kembali yang tak pernah gagal berulang.
3) dari semua pertemuan, tidak semuanya berujung perpisahan. Namun dari semua perpisahan pasti didahului oleh pertemuan. Hilang yang kembali ditemukan, adalah kebahagiaan. Sedangkan pertemuan yang dipisahkan, adalah kehilangan yang tak diharapkan.
Jakarta, 30 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H