Seringkali nafas kota tersengal-sengal
tersedak udara buruk
yang diproduksi, pantatnya sendiri
Menyumpal lubang tenggorokan, hingga mampat
seperti botol vodka
kehilangan alkoholnya
Kota demi kota secara sukarela
menggali lubang-lubang kematian
dengan membangun besar-besaran, pekuburan
menggunakan tiang baja dan kotak kaca
agar terlihat seperti aquarium
untuk memamerkan jasad-jasad kemewahan
dari bangkainya yang diawetkan
Kota ini sesungguhnya sebuah serambi
tempat orang masing-masing membicarakan mimpi
menyudahinya sementara, ketika sore tiba
supaya bisa menghidupkan lampu
sehingga mimpinya tetap hangat
tidak membusuk difermentasi waktu
Mimpi-mimpi yang akhirnya juga tersengal-sengal
sebagai produk tidur yang gagal
karena bangun kesiangan
atau tidur kesorean
atau keburu mati kepagian
Jakarta, 25 Desember 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI