Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri Tulang Belulang (Pertarungan)

25 Desember 2018   10:30 Diperbarui: 25 Desember 2018   10:40 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Desi Suyamto's properties


Sandra menyalakan video recorder dari segala sudut ruangan. Dia memberi kesempatan Kapten Dev untuk menyaksikan pertarungan yang akan segera terjadi.

Kapten Dev memelototi monitor besar di depannya yang sedang memperlihatkan ketegangan sebelum dimulainya pertarungan yang dipastikan akan sangat mengerikan antara Bidadari Kematian dan Cindy. Ini blessing in disguise bagi mereka. Dikacaukan oleh kelompok petualang itu namun malah mempunyai kesempatan emas mendokumentasikan pertarungan antara hasil rekayasa dan kehendak alam.

Bidadari Kematian mengambil inisiatif menyerang lebih dulu. Didahului suara lengkingan keras seperti elang marah, tubuhnya menerjang Cindy. Cakarnya yang panjang mengarah leher Cindy. Berniat sekali tebas memenggal leher gadis itu.

Cindy tidak tinggal diam. Gadis ini melompat menghindar sekaligus balas menyerang. Cakar elangnya berusaha mencengkeram tengkuk Bidadari Kematian. Cakar itu akan membuat leher berlubang besar jika mengenai sasaran.

Terjadilah pertarungan luar biasa dua perempuan yang nyaris serupa. Dua-duanya punya kemampuan yang juga nyaris setara. Bidadari Kematian adalah manusia hasil rekayasa genetika yang banyak diinjeksi zat-zat aneh yang berasal dari pulau tulang belulang.

Cindy sama. Hanya saja transformasi pada tubuhnya terjadi secara alamiah. Gen di dalam tubuhnya bermutasi secara natural setelah dirinya terluka duri beracun Cicuta.

Kembali pada pertarungan. Bidadari Kematian yang diprogram untuk bertarung habis-habisan dengan target utama Cindy terus saja menyerang membabi buta dengan segenap kekuatannya. Tubuh langsingnya bergerak secepat angin. Menyambar-nyambar dengan serangan mematikan.

Sementara Cindy yang tidak lagi terpengaruh pada trance karena telah diperbaiki oleh Sandra melalui tabung cryo, bertarung dengan logika dan nalar yang jernih. Menghindar sebisanya dari serangan-serangan Bidadari Kematian untuk menghemat tenaga.

Ini pertarungan marathon. Cindy menyadari itu. Bidadari Kematian tidak akan berhenti sampai dia mati. Atau dirinya yang mati. kecuali perintah Kapten Dev berubah, Bidadari Kematian akan bertarung sampai mati.

Ran menyaksikan semua kejadian melalui layar monitor di anjungan nahkoda. Hatinya sangat khawatir dengan keselamatan Cindy melihat betapa serangan-serangan Bidadari Kematian begitu dahsyat. Namun setelah beberapa lama, kekhawatiran Ran makin lama makin berkurang. Cindy berhasil mengimbangi meskipun nampak terdesak.

Ran paham kenapa Cindy nampak terdesak. Gadis itu sengaja mengulur waktu agar Bidadari Kematian kehabisan tenaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun