Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tundra di Benak Mereka

22 Desember 2018   21:30 Diperbarui: 22 Desember 2018   22:07 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


tundra yang kering dan dingin
bersemak di benak yang seringkali disuapi panasnya ingin
orang-orang yang meletakkan hatinya dekat perapian
menyesap nyala apinya yang berkobar dengan mulut tak dikatupkan

langit yang beretalase mewah
menjajakan bintang dan purnama
membuat banyak wajah menjadi jengah
setelah memamerkan borjuasi yang berlebihan

sementara para proletar
memegang lututnya yang gemetar
terduduk manis di trotoar
menikmati pahit dengan sudut mulut bergetar

selokan di bawah mereka, menonton dengan setia
tak pedulikan apa-apa
semuanya tak lebih dari drama
ketika para pelakonnya sibuk berganti muka

Jakarta, 22 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun