Mengeringkan masa lalu? Itu mungkin pilihan. Tapi menghanguskannya sama sekali? Itu melanggar ketentuan.
Ketentuan yang dibuat oleh kesepakatan antara cermin dan rasa ingin. Cermin yang memantulkan bayangan secara presisi. Ingin yang berusaha keras untuk menjadikan nyata pada setiap kehadiran ilusi.
Pada masa lalu, selalu tersedia jejak-jejak bisu yang sanggup bercerita dengan sebenarnya. Utuh maupun porak-poranda. Sesungguhnya tak mengapa. Masa lalu adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah yang lelah. Jangan sampai punah.
Masa lalu yang punah akan membawamu pada masa depan yang selalu gelisah.
Kamu hanya akan menjadikan hari ini patah.
Jakarta, 20 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H