lagi-lagi tentang senja. Rahim kata-kata yang melahirkan banyak pujangga. Sebuah percakapan yang sulit sekali usang meski terkadang terlarang. Bagi para pecinta pagi yang lebih baik menyembunyikan embun di mata daripada mengunyah siluet merah di mulutnya yang garang.
senja adalah bahasa yang disampaikan cahaya kepada kematiannya. Sekaligus upacara paripurna dalam kegembiraan menyambut rasa sirna.
saat hati dibuka selebar pintu aula. Maka senja adalah batas pengertian paling sempurna. namun ketika hati menyempit seukuran lubang kuburan. Senja tak lebih dari kematian yang terlalu ramai diperbincangkan.
Bogor, 15 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H