Tidak ada yang harus mati malam ini
apalagi jika harus tertikam dengan kata-kata setajam belati
menusuk langsung pusat rasa sunyi
lagipula aku sudah mati
beberapa kali
ketika aku tanpa sengaja mengkhianati dinihari
memunggunginya saat tidur
dan hanya meninggalkan irama dengkur
pada dirinya yang sedang tafakur
aku mati, tanpa perlu dikubur
----
tak perlu kau bunuh
aku sesungguhnya telah runtuh
bertetesan mengikuti anak-anak hujan
tergelimpang di dalam keruhnya genangan
menjadi satu bongkah besar kenangan
menimpaku yang mencoba hidup lagi
aku, kembali mati
----
frasa kematian bergentayangan
menakutiku dalam mimpi yang terlalu panjang
aku menggapai-gapai tepian entah
berpegangan pada apa saja yang patah
aku lelah
lalu meminta mati dengan pasrah
aku sudah tak ada
apakah kau menyediakanku heningnya pusara?
Jakarta, 11 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H