Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Lelaki Bercakap Surga dengan Lidah Neraka

10 Desember 2018   11:53 Diperbarui: 10 Desember 2018   12:15 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

aku membawakanmu, setangkup roti
aku mendapatkannya, tadi pagi
di toko yang belum buka, lalu aku curi

jangan marah karena aku berbuat jahat
tapi percayalah aku direstui malaikat
roti itu untuk makan anak-anak yang begitu laparnya hingga perutnya diikat

ini satu liter beras
aku mendapatkannya dari seorang petani yang ikhlas
meski lebih dari separuh padi-padinya dirompak gerombolan pipit ganas

dik, dunia ini sekarang lebih banyak berwajah pucat pasi
kelaparan dan kekenyangan terlalu timpang ke kiri
jadi, abang terkadang jadi pencuri
jangan harapkan abang mendadak jadi kyai

dik, pahamilah abang seperti kau memahami langit terang
tidak ada mendung atau gelap yang abang sembunyikan
jika kelak abang berpulang
abang ingin kau berdoa tidak berlebihan

surga itu impian
tapi neraka juga sebuah pilihan
semua tentu ingin berada di surga
tapi rata-rata lupa bahwa neraka juga ada

Jakarta, 10 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun