Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Lahirnya Air dan Api

5 Desember 2018   06:02 Diperbarui: 5 Desember 2018   09:17 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Padepokan Sanggabuana di wilayah kerajaan mana cantik?"

"Galuh Pakuan Ayah."

"Siapa nama anak manja yang kau sebut tadi?"

"Pangeran Bunga Ayah."

"Dan siapakah Pangeran Bunga itu geulis?"

"Adik tiri dari putri mahkota Ayah."

"Artinya apa bageur?"

"Artinya dia layak diiisengin Ayah...hihihi,"  Dewi Mulia terkikik geli membayangkan dia akan menemukan sebuah ide cemerlang untuk mengusili pangeran kecil itu.

Pendekar Sanggabuana terbelalak mendengar ucapan putrinya, namun akhirnya tertawa terbahak bahak sambil mencium pipinya dan menurunkannya kembali," Baiklah.  Sekarang pergilah ke ruang latihan.  Hari ini kita mendapatkan tamu yang sangat istimewa dari Jawi Wetan. Seorang pendekar yang sakti tapi aneh.  Mudah-mudahan kamu berjodoh mendapatkan sedikit petunjuk darinya."

Dewi Mulia berkacak pinggang di depan ayahnya,"Siapa nama tamu itu Ayah?"

Sambil tersenyum sabar, Pendekar Sanggabuana menjawab."Orang tidak banyak yang tahu nama aslinya.  Tapi lebih banyak orang mengenalnya sebagai Pendekar Pena Menawan.  Salah satu pendekar hebat pembela kebenaran yang unik, nyentrik dan menarik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun