Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perjalanan

22 November 2018   22:06 Diperbarui: 22 November 2018   22:18 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tentang sebuah perjalanan
di atas pelana kuda
yang surainya berhamburan menerpa mata
juga di atas kereta
yang padanya begitu turun kamu memalingkan muka

semua mengantarmu
pada kehendak
menapak tilasi jejak
atau sekedar melewati almanak
merobek angkanya satu persatu
karena hari kemarin ternyata selalu membuat jemu

kamu menunggu suatu masa kelak
yang menghentak-hentak
menusukmu dengan ketajaman duri landak
tapi malah kamu merasa hidup
gairahmu meletup-letup
seumpama kepundan yang tidak hanya dididihkan kawah
namun juga disengat ribuan lebah

pada sebuah perjalanan
hati dan jiwa kamu gadaikan
dan kamu menarik ongkos penyewaan
atas setiap keringat yang kamu keringkan

Pematang Siantar, 22 Nopember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun