Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kalacakra

9 November 2018   15:05 Diperbarui: 9 November 2018   15:20 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukan sekedar menanamkan kehidupan di Ujung Batu
Tapi lebih pada menancapkan hujan dan matahari di tanah berbatu

Bermula di Kalacakra
Sebuah tempat orang-orang saling bertukar matra
Menukar senyum secara sukarela
Menukar hati agar tak lagi berahasia

Di Kalacakra orang-orang menyambungkan tawa
Sekaligus menyumbangkan bahagia
Bagi alam yang wajahnya terluka
Dibebat dan disembuhkan seketika
Oleh keikhlasan berbagi rasa

Berakhir di bumi Lancang Kuning
Tempat sungai Siak lalu dan bertabik
Mengatakan hal-hal baik
Mengenai Selat Melaka yang berjanji hilangkan terik


Kalacakra, Ujung Batu-Rokan Hulu, 8 Nopember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun