aku ingin mendengar
lebih tajam dari telinga kelelawar
agar bisikan terlirih yang kau desiskan
dapat kucatat baik-baik dalam ingatan
seringkali kau berbisik tentang kisah perempuan hujan yang menunggu pulang. Rumahnya terletak di tepian gerimis. Bersanding lekat dengan tangis.
aku ingin melihat
lebih awas dari mata burung hantu
agar segala perihal yang kau kerjakan
mampu kuingat baik-baik sesuai catatan
dari sekian lamanya waktu, perempuan hujan banyak berdiri di halaman daripada berada di dalam. Dia berkeyakinan sebuah pergi pasti akan kembali jika benar-benar dinanti.
aku ingin bersaksi
lebih terang dari kesaksian matahari
tentang bumi yang punya dua wajah
satu terlihat gagah dan lainnya nampak tabah
kesaksian teguh dari perempuan hujan yang ingin bebas berdansa dan menari, atas nama sebuah kepulangan yang pasti akan menemukan jalannya sendiri.
Bogor, 29 Oktober 2018