menjadi saksi atas berlangsungnya sebuah peristiwa
ketika irama hujan membentur aspal
seperti marching band berparade
saat perayaan kemerdekaan atas telah diucapkannya cinta
dari daun kepada akar kekasihnya
serta tatapan penuh kasih yang manis
dari tanah retak terhadap kehadiran gerimis
hujan tidak selalu bermakna kedatangan
namun bisa pula berarti kepulangan
dari para perantau yang pergi memanjat langit
lalu menjatuhkan diri untuk membebat rasa sakit
atas gerah, marah dan rasa kehilangan
bagi segala sesuatu yang disebut perpisahan
pada sebuah kejadian
hujan dirayakan secara berlebihan
oleh sungai-sungai yang meluapkan dirinya
oleh danau-danau yang menenggelamkan tepiannya
oleh lautan yang mendidihkan kabut
oleh orang-orang yang berniat menyembunyikan sejumlah luput
pada suatu rencana
hujan dirayakan secara sederhana
bagi mereka yang paham betapa tercekiknya kerongkongan
saat kehausan
mengambilnya cawan demi cawan
lalu membasahi lidah secukupnya
agar ludahnya tak lagi membusakan bisa
Medan, 25 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H