Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kota yang Coba Kau Kebumikan

20 Oktober 2018   11:35 Diperbarui: 20 Oktober 2018   12:08 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku membaca kehadiranmu
dari buku yang aku biarkan tergeletak
di meja yang berserakan tinta

di setiap hadirmu ada kata-kata
mendengung di telinga
memasuki ruang-ruang di kepala

aku lantas menjadi begitu tergesa-gesa
merangkai tangan dan mata
ke dalam kesaksian cinta

aku mengingatmu
dari tarian wangi bunga kenanga
di halaman yang ditumbuhi banyak kenangan

pada setiap bagian ingatan
kau adalah suara bisikan
memintaku berteriak lantang

aku lalu terburu-buru
membenahi pita suaraku
supaya selaras dengan nada rindu

aku merekam keberadaanmu
di kota yang sibuk berdandan
memakai riasan hujan

di rahim kota itu kau dilahirkan
di kota itu juga tembunimu kau lupakan
atas perintah air, tanah dan keinginan

yang coba kau kebumikan

Bogor, 20 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun