Pada waktunya kau mesti menunggangi ombak
menuju ketetapan kehendak
jauh di tengah samudera
yang menyimpan banyak asa
sekaligus ribuan binasa
di dalamnya
kau menghela perahu kecil bercadik
rangkanya terbuat dari tabik
kepada para tetua, doa dan Tuhan
meminta laut sehalus kaca
agar perjalanan tak perlu bersengketa
dengan gelombang
juga airmata
cukuplah derita menjadi bumbu
dari masa lalu
bukan ramuan yang mesti ditelan
di masa depan
OKI, 11 Oktober 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!