Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyusun Kata dan Berkirim Doa

8 Oktober 2018   22:37 Diperbarui: 8 Oktober 2018   22:47 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada dada gunung itu kau menyandarkan kelelahan
setelah sekian lama kau rebus sendiri dalam pikiran
menyerupai kawah, lavanya merah meruah
tak beda dengan sawah, lumpurnya hitam tertumpah-tumpah

lava itu caramu berjalan
menyusur setapak sambil bergumam
seandainya merah meruah itu adalah keberanian
sudah lama aku merajam kesunyian

lumpur itu caramu berdiam
merenungi setiap titik perjalanan
dengan beberapa persinggahan
kesemuanya adalah jebakan mematikan

Pada bibir lautan itu kau melepaskan segenap teriakan
gelegarnya melebihi tabrakan karang
mirip titanic yang cepat sekali tenggelam
namun menyisakan teramat banyak kesakitan

titanic itu pada mulanya setangguh keinginan
melayari setiap pelabuhan yang disinggahi
dengan memberi tanda mata
suka cita dari puncak mimpi

kesakitan itu lebih akrab dari seorang sahabat
menjadi pori-pori yang menguras setiap tetes keringat
menjadi sepasang lubang hidung yang menguapkan nafas tersendat
atas segala takdir yang dulunya sering kau anggap sebagai siasat

Pada apa sekarang kau hendak melemparkan pinta
agar cinta tak pergi begitu saja
pada langit yang kini begitu sulit didaki?
atau pada bumi yang kehabisan tanah untuk digali?

Kepada Tuhan? Itu bukanlah sekedar pinta
segeralah menyusun kata dan berkirim doa

Palembang, 8 Oktober 2018

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun