Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota yang di Tanahnya Tertanam Ari-ari Seorang Putri

8 Oktober 2018   19:45 Diperbarui: 8 Oktober 2018   19:47 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada sebuah kota yang geliat tubuhnya didarahi wangsa syailendra

terserak huruf pallawa yang tak nampak

di sudut kumuh maupun gemerlap

membacakan kitab sejarah

kota ini dulu raksasa yang enggan kalah

Di sebuah jalanan yang dipagari bangunan tinggi hati

semasa tuan-tuan yang datang dari negeri musim dingin

dengan rumah-rumahnya yang nyaris ditenggelamkan lautan

membangunnya dengan batu kali dan tatapan keji

memberi bukti bahwa kota ini adalah pusat adab dan denyut nadi

Bagi sebuah sungai yang membelah jantung kota

jembatan yang merebahinya dengan selangkangan terbuka

adalah jembatan paling perkasa yang pernah ada

ditegakkan oleh dinasti berikutnya

ketika bapak negeri ini lantang mengatakan beri aku seribu pemuda

maka aku akan taklukkan dunia

Aku menjadi saksi di sini

kota ini selalu sanggup menyingkirkan sepi

mungkin karena banyak lalu lalang bidadari

Atau karena dulu putri sriwijaya menanamkan ari-ari di tanah ini

Palembang, 8 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun