Selamat ulang tahun untukmu. Â Lelaki kurus yang lahir di antara Merapi dan Merbabu. Â Kau tumbuh di dalam kawah berapi. Â Dibesarkan oleh tiupan badai tiada henti. Â Dirawat oleh kebesaran mimpi. Â Kau adalah lelaki yang berjanji mendulang matahari di negeri ini.
Selamat bertambah usia bagimu. Â Lelaki sederhana yang bersumpah menyalakan lampu. Â Menerangi negeri yang ditaburi hujan. Â Supaya berlari bukan sekedar berjalan. Â Kau lah yang melemparkan tongkat dan batu jadi tanaman.
Selamat atas waktu yang menuntunmu. Â Lelaki perkasa yang menumbuhkan rumpun bambu. Â Di tepian kali yang nyaris rubuh. Â Agar tak menimpa aliran air dengan guguran tanah runtuh. Â Kau adalah pendulum yang terbuat dari baja utuh.
Selamat ulang tahun presidenku. Â Lelaki yang berdiri di depan pintu. Â Membukanya bersamaan dengan tibanya cahaya. Â Menutupnya ketika senja menutup mata. Â Di negeri yang terletak tak jauh dari pinggiran surga.
Jakarta, 21 Juni 2018