Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Ulang Tahun untukmu Presidenku

21 Juni 2018   00:51 Diperbarui: 21 Juni 2018   00:55 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat ulang tahun untukmu.  Lelaki kurus yang lahir di antara Merapi dan Merbabu.  Kau tumbuh di dalam kawah berapi.  Dibesarkan oleh tiupan badai tiada henti.  Dirawat oleh kebesaran mimpi.  Kau adalah lelaki yang berjanji mendulang matahari di negeri ini.

Selamat bertambah usia bagimu.  Lelaki sederhana yang bersumpah menyalakan lampu.  Menerangi negeri yang ditaburi hujan.  Supaya berlari bukan sekedar berjalan.  Kau lah yang melemparkan tongkat dan batu jadi tanaman.

Selamat atas waktu yang menuntunmu.  Lelaki perkasa yang menumbuhkan rumpun bambu.  Di tepian kali yang nyaris rubuh.  Agar tak menimpa aliran air dengan guguran tanah runtuh.  Kau adalah pendulum yang terbuat dari baja utuh.

Selamat ulang tahun presidenku.  Lelaki yang berdiri di depan pintu.  Membukanya bersamaan dengan tibanya cahaya.  Menutupnya ketika senja menutup mata.  Di negeri yang terletak tak jauh dari pinggiran surga.

Jakarta, 21 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun