Datanglah bulan
Menyabit di bilangan langit
Seperti bibir tipis sedang tersenyum
Kepada anak-anak malam yang ranum
Cahayanya menerobos di sela-sela takbir
Bergema ke angkasa mencari Pemiliknya
Memuji dan memuja
Kebesaran tanpa batas tanpa tangga
Cahayanya melintasi kota-kota
Sawah ladang dan desa-desa
Menyerukan kabar gembira
Bersegeralah tertawa bahagia
Berakhir jugalah bulan
Saat lapar menjeritkan sakit
Saat dahaga meneteskan air liur yang menyala
Saat mata dibimbing menatap ke bawah sana
Datang dan pergi dengan ketentuan
Sesuai perintah waktu
Kapan harus bersikap seperti batu-batu
Luruh, tunduk dan membisu
Bogor, 14 Juni 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!