Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Merindukanmu, Seperti Semua Itu

5 Juni 2018   23:16 Diperbarui: 5 Juni 2018   23:21 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku merindukanmu.  Seperti cara rindu pohon sialang yang kehilangan sarang madu.  Batang dan dahannya terlalu lemah.  Hampir rebah.  Tak cukup kuat menjadi rumah bagi ribuan lebah.

Aku merindukanmu.  Seperti cara rindu lautan yang kehilangan terumbu.  Airnya terlalu asin.  Dihujani dahsyatnya airmata orang-orang yang kehabisan lilin.  Gelap terlalu pekat.  Tak ada sedikitpun cahaya mau mendekat.

Aku merindukanmu.  Seperti cara merindu kampung halaman terhadap para petualang yang enggan pulang.  Di saat lebaran.  Ketika para orangtua berharap anak-anaknya mengotori halaman dengan teriakan-teriakan.  Bapak ibu, kami ingin sekali mencium tangan kalian.

Aku merindukanmu.  Seperti cara merindu padang savana terhadap cakaran dan auman singa.  Hewan-hewan perkasa itu sedang menuju binasa.  Dilibas zaman yang melahirkan angkara merajalela.  Dari manusia.

Aku merindukanmu.  Seolah tak ada lagi waktu.  Seperti jarum yang berharap segera ditemukan.  Di tumpukan jerami yang berantakan.

Aku merindukanmu.  Seperti semua itu.  Tak ada pilihan bagimu.  Kecuali berkirim salam kepadaku.

Pelalawan, 5 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun