Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Reinkarnasi (Bab 6)

10 Mei 2018   15:09 Diperbarui: 10 Mei 2018   15:52 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Citra juga sedang bergelut dengan begitu banyak rekaan di kepalanya.  Pikirannya mengembara di sebuah tempat yang memerangkapnya dalam kepedihan berabad-abad.  Sebuah tempat yang membunuh cinta, harga diri serta jasadnya. 

Pedih itu sangat terasa dalam membekas di hatinya.  Setelah menemukan manuskrip kuno di museum yang menjadi tempat tinggalnya selama ini, manuskrip yang berisi ramalan bahwa dia punya kesempatan untuk memperbaiki semua jika dibantu oleh seorang laki-laki yang merupakan reinkarnasi dari Hayam Wuruk lalu bersama-sama memasuki Gerbang Waktu kembali ke masa-masa sebelum perang Bubat yang tragis itu terjadi.

Citra sangat bersyukur.  Meskipun melalui kehebohan di museum, dia berhasil menemukan pemuda yang dicarinya.  Pemuda yang sekarang duduk di sampingnya sambil melamun.  Citra membaringkan kepalanya di bahu Raja.  Merasakan sebuah ketenangan yang luar biasa.

Raja menatap rambut hitam berkilau itu dengan iba.  Dia sudah menetapkan hati untuk membantu gadis itu apapun resikonya.  Dipeluknya Citra dengan hangat.  Raja yakin ini pasti tidak mudah.  Sebuah petualangan di luar nalar sedang menunggu untuk dimasukinya.

Raja tersenyum penuh semangat.  Diciumnya rambut sewangi pandan itu sebagai tekad dimulainya petualangan....

-----

Bersambung... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun