Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Reinkarnasi (Bab 6)

10 Mei 2018   15:09 Diperbarui: 10 Mei 2018   15:52 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukit kecil itu ditumbuhi pohon yang cukup besar di sana sini dengan rumput tebal dan menghijau.  Tentu saja kerbau ini senang bukan main.  Belum pernah dia bisa sampai di sini.  Anak gembala itu selalu mencegahnya menaiki bukit.  Setiap kali kerbau itu melangkah ke arah sini, anak gembala selalu menggiringnya kembali turun cepat-cepat.  Tadi dia tertidur pulas sehingga kerbau itu bebas menjalankan nalurinya mencari rumput yang lebih segar.

Mungkin karena kelelahan habis membantu bapaknya di sawah setengah hari lalu menggembala kerbau sambil mencari rumput untuk kambingnya nanti di rumah, ditambah pula dengan semilir angin bulan Nopember yang dingin dan melenakan, anak gembala itu tidak menyadari telah tertidur begitu lama.

Krossaaakk....gedebuuukkk.....bruussss

Si kerbau rupanya tidak waspada sama sekali.  Kaki depannya terperosok ke dalam lubang.  Kontan saja tubuh besar itu rebah ke samping.  Si anak gembala terbangun hanya untuk merasakan tubuhnya terguling-guling dan berhenti hanya karena ditahan oleh rerimbunan semak belukar.

Sambil meringis menahan sakit si anak gembala berusaha bangun.  Saat tubuhnya sudah setengah berdiri, matanya terpaku pada sebuah lubang di balik semak belukar yang menahannya.  Lubang gua tersembunyi yang tidak terlihat sama sekali kecuali dari jarak yang amat dekat.

Si anak gembala terperangah.  Di antara rasa sakit dan penasaran, dia bergerak maju menyibak semak.  Wussss...wussss....nguuuungg.....suara angin berhembus kencang atau bisa juga seperti suara ribuan lebah mengamuk terdengar dari dalam gua.  Si anak gembala ketakutan setengah mati.  Dia memundurkan tubuhnya.  Suara itu lenyap. 

Karena rasa penasaran yang luar biasa, dimajukannya lagi tubuh untuk memastikan.

Wusss...wussss..ngunggggggg

Suara itu seperti mengerubungi kepalanya seketika.  Si anak gembala tak mau dituntun penasaran lagi.  Rasa takut lebih menguasainya.  Membalikkan tubuh dan lari tunggang langgang ke bawah bukit.  Diikuti kerbaunya yang juga terlihat panik melihat tuannya melarikan diri dengan kencang.

------

Raja dan Citra berdiam diri.  Masih di hutan belantara aneh yang sama.  Raja sibuk dengan pikirannya ujung dari teka-teki ini seperti apa.  Citra adalah reinkarnasi Putri.  Lalu apakah dirinya juga sama?  Apakah orang yang disebut Mada itu juga sama?  Apakah memang reinkarnasi itu ada?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun