Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Anak-anak Terjebak di Dunia Maya

7 Mei 2018   12:04 Diperbarui: 7 Mei 2018   18:38 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Anak-anak bermain petak umpet

Berlari kesana kemari

Di dalam bayangan layar gadget

Tenggelam dalam mimpi yang diciptakan teknologi

Anak-anak berlompatan riang

Di atas ayunan karet gelang

Diunduh tadi malam

Di depan orangtuanya yang sibuk berlalu-lalang

Anak-anak menggambar kotak besar

Membaginya dalam panjang dan lebar

Ini adalah permainan tradisonal menyenangkan

Namun sayang dilakukan tidak di halaman

Tapi di pendar layar berkedip-kedipan

Anak-anak menjerit berulang-ulang

Berpura-pura saling kejar mudik pulang

Siapa jadi maling siapa jadi polisi

Dalam kotak kecil berukuran mini

Bukan di lapangan terbuka yang semestinya melatih gesit kaki

Permainan masa kecil tetap ada

Tersimpan dalam memori raksasa

Membuat kelelahan mata

Sampai tertidur dengan mulut terbuka

Membayangkan seperti apa itu sesungguhnya

Di dunia nyata

Jakarta, 7 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun