Langkahnya justru melambat, tersandung kaki yang sengaja disilangkan
Pada akhirnya, zaman akan menelan bulat-bulat sejumlah rasa manusia yang semestinya selalu ada. Â Tidak perlu disebutkan karena langsung ketahuan begitu muncul banyak berita mengenai hutan disulap menjadi sawah, lautan berbau minyak tumpah, gunung-gunung botak dari pinggang ke bawah, orang-orang bermatian karena perang dan wabah.
Sesungguhnya, zaman tak lebih dari putaran waktu yang direka sendiri menjadi panggung drama.Â
Hanya saja, tiang-tiang panggungnya dibuat dari kayu rapuh kesukaan anai-anai.
Sesudahnya, panggungnya roboh, drama tidak selesai, waktunya belum usai.
Jadilah, para pelakonnya terjuntai dihempas badai.
Namun, zamanlah yang dituduh sebagai pelaku yang lalai.
Jakarta, 18 April 2018