Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjalanan Lahir Batin Prolet, Ada Cinta di Jeruk Medan

9 Maret 2018   18:37 Diperbarui: 9 Maret 2018   19:01 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
littleladydarkness.com

"Prolet, kamu sudah mendengar?  Setengah kantor hari ini tidak masuk kerja karena keracunan buah.  Apa itu dari buah yang selalu kamu beli?"

Wah.  Kali ini Prolet tidak terima.  Dia mengangkat muka.  Lalu dengan tegas menyebut nama-nama.  Tidak gagap sama sekali.

"Itu adalah nama-nama yang kemarin makan buah yang dibawa Bos Kecil, Tuan Puteri." 

Prolet meneruskan dengan menyebut nama-nama yang lain.  Termasuk di dalamnya adalah dirinya, Silvy dan Vera.  Kalimatnya lancar.

"Yang saya sebutkan terakhir adalah nama-nama yang makan buah yang saya beli dari mamang buah.   Semuanya masuk kerja Tuan Puteri."

Tuan Puteri sedari tadi mendengarkan sambil tidak melepaskan pandangan dari Prolet.  Prolet menyadari itu.  Waduh, jangan ada pertanyaan lagi.  Aku pasti akan gagap lagi.  Pikir Prolet memohon.

Permohonan Prolet terkabul.  Tuan Puteri hanya mengangguk-angguk mengerti.  Kembali bergerak menuju ruangannya.  Prolet merasa ada raksasa terlepas dari dadanya.

"Itulah Prolet.  Ingatlah bahwa membeli buah lokal tidak sesederhana yang dikira.  Selalu ada cinta di dalamnya.  Cinta kepada tanah airnya," suara Tuan Puteri dari belakang Prolet sungguh mengejutkan.  Buru-buru Prolet membalikkan badan menjawab.

"Be...bet...betul  Tu..tuan Puteri.  A..ada...cin...cinta...di...je..ruk me..medan."

Jakarta, 9 Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun