Bagaimana caranya supaya mengerti arti sesungguhnya setelah membaca puisi patah hati? Â Kata-katanya saja mencabik-cabik seolah kita sedang berada di rahang singa. Â Kalimatnya disusun dari koyakan-koyakan kepasrahan yang di antaranya mengalir darah dari pecahnya katup jantung secara virtual. Â Menyakitkan.
Oleh sebab itu aku selalu menyarankan kepada teman-temanku agar mulai mencari cara membaca puisi patah hati sampai di titik yang paling tepat. Â Siapa tahu di antara mereka ada yang patah hati besok pagi atau lusa. Â Untuk berjaga-jaga.
Usahakanlah membaca satu atau dua puisi patah hati agar jika nanti mengalaminya maka kau bisa menuliskan hal yang sama. Â Lalu orang lain lagi akan mencoba memahami apa yang sedang kau alami. Â Sampai di level berapa patah hatimu sebenarnya berada.Â
Karena memang levelnya berbeda-beda tergantung dengan apa yang kau lakukan setelahnya. Â Apakah kau duduk termangu seharian di sebuah tempat yang sepi lalu terlintas niatan bunuh diri, atau kau melarikan semuanya di sebuah caf yang ramai kemudian kau menenggelamkan dirimu dalam bersloki-sloki minuman, atau malah kau melarikan kesunyianmu ke sebuah mesjid lalu kau ramaikan hatimu dengan bacaan-bacaan yang mententramkan hati. Â Itulah macam-macam levelnya.
Sekarang kau paham apa untungnya membaca puisi patah hati mendekati benar. Â Kau seakan bercermin pada kaca yang retak kemudian memutuskan pantulan bayanganmu yang sesungguhnya.
------
Aku sudah menyampaikan beberapa teori. Â Teori yang bisa dijadikan panduan adalah jika lulus dari berbagai pertanyaan. Â Jadilah pertanyaan-pertanyaan yang berhamburan harus dijawab. Â Supaya teoriku bisa dianggap;
Bagaimana jika patah hati yang terjadi bukan karena cinta? Â Bukankah biasa apabila keinginan tidak tersampaikan juga bisa mengakibatkan patah hati?
Aku jawab, itu jenis patah hati yang berbeda. Â Kau tak perlu belajar bagaimana membaca puisi patah hati jika kasusnya seperti itu. Â Bacalah kisah tentang kemanusiaan. Â Atau cerita pedih orang-orang pinggiran.
Apakah mesti jika patah hati lalu menuliskan patahannya dalam sebuah puisi? Â Bukankah bisa saja tidak usah dituliskan, namun sekuat-kuatnya saja dirasakan?
Aku jawab, bisa saja begitu. Â Namun sesungguhnya puisi patah hati itu adalah semacam obat yang bisa mengakhiri tajamnya sembilu.