Do'a-do'a disisipkan di antara hujan
Gusti berilah kami kekuatan
Musim sedang memperlihatkan taring
Kikis tajamnya dengan malamMU yang bening
Jika kami di bumi terlalu banyak menimbun dosa
Lebur timbunan ini dengan pahala yang sudah tersedia di angkasa
Ingatkan kami tidak dengan kerasnya peringatan
Jangan lupakan kami meski kami masih saja sering melupakan
Satu kilat saja dariMu
Cukup untuk membakar seisi kota yang bisu
Satu badai saja Kau kirimkan
Habis sudah padi-padi yang sedianya kami makan
Do'a-do'a kami luncurkan
Bersama satu tulisan panjang tentang pengampunan
Atas nama kufur dan bilur-bilur penyesalan
Kami yang seringkali khilaf dan membiarkan
Kami tahu Kau sering terbelalak heran
Tapi kami tak mau tahu karena Kau penuh dengan ampunan
Kami sadar bahwa Kau terlalu sering menggelengkan kepala
Betapa kami adalah makhluk sempurna yang sangat menyukai cela
Do'a kami kali ini benar-benar kami seduh dari hati
Bukan seperti biasanya yang selalu kami selipi dengan basa-basi
Kami menyalakan api agar malam ini terang
Karena kami malu meminta derma cahaya bulan
Barangkali Kau bisa memaklumi
Bagaimana setiap hari kami mengumbar banyak caci
Itu karena kami lalai
Bukan karena memang berniat untuk abai
Kami tidak berani berjanji
Janji kami tak lebih dari bibir palsu yang dimerahi
Tapi ijinkan kami berdo'a
Melalui nafas yang mengembun di semua jendela kaca
Tulisan kami adalah tulisan do'a
Segemuruh sungai yang Kau golakkan
Tulisan kami adalah panjangnya do'a
Sepanjang garis cakrawala yang Kau pudarkan
Jakarta, 7 Februari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H