Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tulisan Panjang tentang Pengampunan

7 Februari 2018   22:22 Diperbarui: 7 Februari 2018   22:34 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami menyalakan api agar malam ini terang

Karena kami malu meminta derma cahaya bulan

Barangkali Kau bisa memaklumi

Bagaimana setiap hari kami mengumbar banyak caci

Itu karena kami lalai

Bukan karena memang berniat untuk abai

Kami tidak berani berjanji

Janji kami tak lebih dari bibir palsu yang dimerahi

Tapi ijinkan kami berdo'a

Melalui nafas yang mengembun di semua jendela kaca

Tulisan kami adalah tulisan do'a

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun