Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tulisan Panjang tentang Pengampunan

7 Februari 2018   22:22 Diperbarui: 7 Februari 2018   22:34 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Do'a-do'a disisipkan di antara hujan

Gusti berilah kami kekuatan

Musim sedang memperlihatkan taring

Kikis tajamnya dengan malamMU yang bening

Jika kami di bumi terlalu banyak menimbun dosa

Lebur timbunan ini dengan pahala yang sudah tersedia di angkasa

Ingatkan kami tidak dengan kerasnya peringatan

Jangan lupakan kami meski kami masih saja sering melupakan

Satu kilat saja dariMu

Cukup untuk membakar seisi kota yang bisu

Satu badai saja Kau kirimkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun