Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Begini Jenderal

23 Oktober 2017   15:41 Diperbarui: 23 Oktober 2017   16:01 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenderal, ditolak Amerika bukanlah petaka

Kasih saja cibiran muka buat mereka

Kalau perlu katakan dengan gahar

Kalian ini negara besar dengan hati sekecil biji ketumbar

Darah selalu merah jenderal!

Semerah warna bendera yang kau kibarkan sepenuh hatimu

Jadi tak perlu risau hanya gara-gara Paman Sam katakan tidak untukmu

Tidak dari mereka bukanlah akhir dari segalanya

Tidak dari Amerika bukanlah palu kematian bagi harga diri bangsa

Kita lebih dari mereka jenderal!

Lihatlah bagaimana Geronimo, Crazy Horse dan Sitting Bull dikalahkan oleh penjarah tanah

Tapi tetap hidup di hati para penziarah

Bandingkan dengan Pangeran Diponegoro, Teuku Umar dan Laksamana Malahayati

Berdiri tegak di atas kuda, memegang rencong dan menujukan haluan kapal untuk pembebasan diri

Bagi bangsa yang diinjak oleh para penjarah harga diri

Begini Jenderal

Jikalau kau kelak menjadi ujung tombak

Jangan pernah sedikitpun takut untuk katakan tidak

Kepada negara-negara yang berhati persis ular beludak

Jakarta, 23 Oktober 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun