Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Do'a Tanpa Alamat Pengirim

1 September 2017   09:18 Diperbarui: 1 September 2017   09:32 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pukul dua dinihari

Takbir mulai lagi berkeliling

Memenuhi udara yang pekat

Oleh kerinduan tentang berdesirnya sayap sayap malaikat

Menumpang di antara angin

Berputar putar di sela ingin

Hati dan mata di pangkal pagi yang dingin

Ini saatnya

Memberikan terbang bagi do'a do'a

Tapi bukan pinta

Bukan pula permohonan terbata bata

Namun do'a tanpa baju

Tanpa sedikitpun disisipi mau

Tak usah tunggu hingga ada jawaban

Anggap saja sudah dilupakan

Besok lagi masih ada

Waktu untuk mengemas do'a do'a

Mengirimkan utuh tanpa alamat pengirim

Namun tersampaikan dengan takzim

Cibubur, 1 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun