Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengingat Lupa

28 Agustus 2017   14:00 Diperbarui: 28 Agustus 2017   14:07 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang jiwa,

Terperosok di lubang lubang yang digali

Menggunakan cangkul tumpul dinamakan peradaban

Tanpa berusaha ditutupi lagi

Agar anak anak tak menjadi korban kebrutalan

Tentang rasa,

Membeku di tengah kemarau yang membakar

Kering di sela sela hantaman badai salju

Peduli menjadi sebuah kata tua yang sakral

Hanya digunakan saat menjalankan ritual

Mengingat lupa

Tak ubahnya menambal jejak jejak pudar

Setelah sekian lama jeda

Agar ingat bukan hanya sekedar tak lupa

Jakarta, 28 Agustus 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun