Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lupakah Kau Cara Mencintai?

25 Agustus 2017   11:21 Diperbarui: 25 Agustus 2017   11:32 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lupakah kau bagaimana caranya menyisir rambut pagi?

Yaitu menggunakan bayangan sinar yang jatuh di sisa embun terakhir

Dan menyirami akar tersembunyi dengan air yang diambil dari tetesan gerimis kemarin

Setelah siang beranjak membawa keranjang belanjaan

Berisi nafkah orang orang yang berjumpalitan

Menumpahkan keringat dan memunguti lelah

Masih lupakah kau alasan mengapa senja adalah waktu yang paling diburu?

Hari seakan diakhiri oleh malam

Padahal itu adalah awal dari terjaganya hati

Menelusuri jejak yang dibuat seharian

Apakah ada yang terlupa dalam menuliskan sedikit kebaikan?

Jika bermacam macam lupa ternyata tertata baik di rak ingatanmu

Catatlah memakai ujung tatapanmu

Ketika banyak orang membutuhkan uluran tangan

Bukan untuk bergandengan namun untuk menggali ingatan

Sehingga tak lupa kau bagaimana sebenarnya cara mencintai

Jakarta, 25 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun