Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hangatkan Ikatan Kata

15 Agustus 2017   19:59 Diperbarui: 18 Agustus 2017   02:42 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hangatkan aku

Ketika Siberia mengirimkan dingin tak kira kira

Mencengkeram keliman jantungku

Hampir rubuh aku berpegangan para para

Syukur juga ada nyala api

Sedikit melambatkan renggutan sunyi

Dari dalam jiwa

Sebab terikat pada satu nama

Ikatlah aku

Saat pantai utara mulai kencang berangin

Meniupkan badai ke berdiriku

Hampir terpelanting aku menegakkan ingin

Untunglah ada tali

Telah tersimpul mati

Dari masa lalu

Merekat sekuat jerat harimau

Katakan padaku

Senja tadi bertindak bagaimana

Setelah tahu aku ternyata lebih memilih bersuara

Daripada menyerah terhadap waktu

Bahkan menjadi pemberontak sepenuhnya

Mengangkat ribuan kata sebagai senjata

Agar cinta memang benar ada di dunia

Semarang, 15 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun