Hati hati. Â Aku melihat ada kilat sedang mendekat. Â Di tengah padang ilalang yang hampir terbakar. Â Hanya tinggal menunggu sebuah kecil percikan. Â Maka itu akan seperti Alengkadiraja dinyalakan Hanoman.
Hati hati. Â Hari yang cerah bisa saja membadai. Â Karena nampak angin kelabu di sana sini. Â Bernoktah di hati pemarah. Â Setelah senja mengatakan tentang harga diri.Â
Aku sempat membaca sebuah peribahasa. Â Telaga tak selamanya berairmata. Â Artinya sedikit membingungkan. Â Bagi orang orang yang biasa berenang di lautan.
Aku punya juga peribahasa untukmu. Â Seorang pejuang sudah pasti bukan pecundang, seorang pecundang bisa jadi pejuang, jika berani merebut nasib dari mimpinya yang malang.
Semarang, 13 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H