Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lafal-lafal Kebajikan

9 Agustus 2017   20:14 Diperbarui: 9 Agustus 2017   20:17 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjalar seolah akar sedang menjuluri air

Menembus kedalaman bumi

Menghindari batu batu

Menyesapnya dengan hati hati

Cukup untuk seluruh tubuh hari ini

Beginilah lafal kebajikan yang ditularkan oleh pepohonan

Sulur tambang penahan kapal

Mempersilahkan kehendak

Mengantar rindu membeludak

Kepada segurat kenangan atau sepercik angan

Hingga sampai haribaan atau tujuan

Tertulis sebagai lafal kebajikan tali galangan

Berderai derai bersama angin

Berpawai meriah dalam deras

Berlanggam sendu membawa gerimis

Membasahi kering dan mengeringkan tangis

Para petani yang ladangnya hampir terlunta lunta

Inilah lafal kebajikan tua dari hujan yang tak pernah renta

Menyambar nyambar menulisi langit

Bercerita tentang kisah petualang udara

Legenda tak pernah patah

Meski ada saat sayap sayapnya mematah

Digantikan dengan epiknya daya juang

Dari lafal kebajikan para elang

Bogor, 9 Agustus 2017

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun