Aku membawakanmu matahari
Aku jemput tadi subuh sekali
Aku ingin mendermakan sinarnya untukmu
Para petani yang mengasihi tanah tanahku
Aku harap itu bisa menghangatkan
Sawah ladangmu yang hampir retak
Aku harap itu bisa membujuk lautan
Sudi mengiba pada tambak tambak
Aku mendengar segala hal
Kegaduhan dan kejayaan
Timbul dari teriakan dan percakapan
Lahir dari pertengkaran dan perbincangan
Kau boleh bergaduh tak tentu arah
Tapi ingat bahwa kakimu masih menapak di bumiku
Singkirkan pandir pandir di kepalamu
Asuhlah aku sebaik kau menjaga cara berpakaianmu
Garami aku agar tidak hambar bagi rasa di lidahmu
Maniskan aku agar tidak buruk prasangka di mulutmu
Galilah tubuhku untuk kau tancapkan bibit bibit pohonmu
Besok aku tidak hanya membawakanmu matahari
Besok aku juga akan membawakanmu setangkup mimpi yang sudah jadi
Jakarta, 8 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H