Aku malam ini mungkin dimangsa
Bayangan bumi yang menghalangi matahari
Aku menggigil bukan karena takut
Namun lebih pada rinduku yang bertekuk lutut
; bisik lirih purnama pada bayangan awan di sampingnya
Aku mendengar bisikannya melalui angin yang terjatuh
Batinku ikut menggigil
Bukan sebab kedinginan
Namun lebih pada kekaguman
Begitu kuasanya jari jemari Tuhan
Jika pemangsaku berwarna hitam
Tolong siapkan air kapur secawan
Siramkan pada pukul satu
Aku tak mau kehilangan dinihariku
; bisikan keduanya berkumandang menelan awan di hadapannya
Aku menengadah
Ikut menelan awan melalui tenggorokan
Siapa tahu saat aku terbatuk
Bisa membangunkan malam yang terkantuk kantuk
Aku juga tak mau kehilangan dinihariku
Gerhana di sepertiga malam bisa menjaga kekuatanku
Jakarta, 7 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H