Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Palestina Menyala

25 Juli 2017   09:20 Diperbarui: 25 Juli 2017   09:28 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukan karena api

Bukan karena bara

Bukan karena silang sengketa

Namun karena sebuah keyakinan

Tentang matahari terbit dari timur

Tentang purnama tak pernah luntur

Tentang tanah tanah berkapur dan berjamur

Palestina adalah sawah sawah kering

Meninggalkan jerami mengering

Dipanggang oleh abu abu pertikaian

Tak pernah usai karena kuatnya kezaliman

Di dalam sejarah

Ini adalah perjuangan terlelah

Berhadapan bukan hanya dengan mesiu

Namun juga bibir bibir culas bergincu

Palestina bersama anak anaknya

Berjibaku dimusuhi waktu

Bertumbangan dihajar kecemasan

Terlipat lipat ditindas laknat

Palestina bersama nafas perjuangannya

Tabik untuk kalian selamanya

Jakarta, 25 Juli 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun