Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Kau

24 Juli 2017   16:16 Diperbarui: 24 Juli 2017   16:18 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sodorkan segudang tanya

Isinya sudah bisa diduga

Masihkah kau memerankan bunga?

Kau terheran heran

Menatapku dengan tatapan kebingungan

Tanpa menjawab malah melempar pertanyaan

Masihkah kemuning itu meragukan?

Aku gelengkan kepala

Memperbaiki pertanyaanku yang kuharap tak disangka

Apakah putih masih kau anggap sebagai warna?

Atau sekedar pemanis dari warna hitam saja?

Kau tak lagi keheranan

Matamu mengularkan sepetik kemakluman

Sama sekali tak menjawab lalu meletupkan senyuman

Aku terpaku di pojokan taman

Ah kau selalu sanggup membuatku jatuh dalam temaram

Jakarta, 24 Juli 2017

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun