Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi| Orang-orang Pinggiran

15 Juli 2017   02:11 Diperbarui: 15 Juli 2017   07:27 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Orang pinggiran melata di tepian kota

Mencari hangat yang semakin jauh dari bumi

Tersingkirkan dari panas matahari

Hidup dalam lembab membekukan hati

Hidup bergerak secepat bus bus kota merk scania

Orang pinggiran terlempar sekuat martil atlet atlet lempar kelas dunia

Bernafas juga dari udara sisa sisa

Kota kota menolak keras

Orang pinggiran disamakan dengan minuman keras

Habis dimuntahkan ketika isi perut terkuras

Orang pinggiran menjadi selayaknya kardus kardus bekas

Langit tak pernah memlih

Bumi tak pernah memilih

Namun demi sebuah peradaban

Orang orang pinggiran harus tersingkirkan

Dengarkan!

Orang orang pinggiran bukan orang orang kalah

Orang orang pinggiran hanyalah nasib yang terpatah patah

Capolaga, 13 Juli 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun