Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menghidupi Hati

15 Juli 2017   08:36 Diperbarui: 15 Juli 2017   09:32 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama lagi Purwakarta

Angin terlihat bersendawa

Mungkin lupa harus bertatakrama

Di hadapan para pecinta

Puluhan pasang mata tertutup rapat

Padahal banyak keindahan sedang lewat

Bisa menghias mimpi yang belum jadi

Sisihkan beku beri kehangatan hati

Kereta agak miring ke kiri

Sepertinya sedang menyelidiki

Apakah para penumpangnya terlalu terbuai mimpi

Lalu lupa pada nyata yang menghidupi hati

Purwakarta, 11 Juli 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun